| 82.Messerschmitt Me 263 Role: Interceptor fighter Manufacturer: Messerschmitt/Junkers Designed by: Alexander Lippisch First flight: August 1944 (Unpowered) Primary user: Luftwaffe Number built: 1 Developed from: Messerschmitt Me 163 Messerschmitt Me 263 merupakan pesawat tempur bermesin yang dikembangkan dari Me 163 saat mendekati akhir dari PD II. Tiga purwarupa telah dibuat tetapi tidak pernah terbang karena memburuknya situasi militer di Jerman yang menghalangi program ujicoba pesawat. Me 168B mempunyai dua kelemahan. Satu: terbatasnya enduransi terbang dan yang kedua adalah roda pendaratan yang tidak dapat dimasukkan. Dua kelemahan tersebut menghalanginya menjadi pesawat yang efisien. Me 163C merupakan desain pengembangan lanjut dengan penambahan kapasitas tangki bahan bakar tatapi roda pendaratannya masih belum dapat dimasukkan ke bodi pesawat. Proyek pesawat ini selanjutnya diserahkan kepada Heinrich Hertel dari perusahaan Junkers, dan menghasilkan pesawat bernama Junkers Ju 248. Desain Ju 248/Me 263 dimulai dari desain Me 163C. Pada 25 September 1944, desain kayunya ditunjukkan secara resmi. Bodi pesawatnya diperbesar untuk menambah daya tampung bahan bakar agar jarak jangkau lebih jauh, kokpit didesain ulang menjadi kokpit bertekanan dan desain kanopi gelembung untuk meningkatkan visibilitas ke belakang bagi pilot, serta roda-nya diubah menjadi dapat dimasukkan. Mesin roket Walter dimodifikasi agar mempunyai dua ruang pembakaran, ruang pembakaran utama digunakan untuk menghasilkan tenaga pada saat takeoff dan naik, dan ruang pembakaran tambahan untuk menghasilkan tenaga yang lebih rendah (dan dengan konsumsi bahan bakar lebih sedikit) untuk tenaga pada saat terbang. Ruang pembakaran tambahan dapat menghasilkan tenaga dorong 300kg (660lb), sedang ruang pembakaran utama menghasilkan tenaga dorong 1.700kg (3.750lb). Desain mesin ini telah diujicobakan pada Me 163B. Versi produksi pesawat ini menggunakan mesin BMW 708 yang lebih bertenaga. Hertel berharap untuk memakai mesin ramjet Lorin pada pesawat ini, hanya saja teknologinya belum memadai saat itu. Sebagai pengganti sementara, mereka memutuskan untuk membuat pesawat dengan sebuah Sondergerät (sebuah peralatan khusus) sebagai sebuah Zusatztreibstoffbehälter (tangki bahan bakar tambahan). Hal ini berarti dua tangki bahan bakar eksternal T-Stoff 160L dipasang di bawah sayap. Hal ini mengurangi 10% kecepatan tetapi tanpa karakteristik penerbangan negatif. Walaupun Junkers mengklaim penggunaan sayap Me 163B standar, mereka memutuskan untuk memodifikasi sayap untuk menahan lebih banyak bahan bakar C-Stoff. Modifikasi ini dilakukan oleh firma Puklitsch. Penerbangan tanpa mesin Me 263 V1 pertama dilakukan pada Februari 1945. Beberapa penerbangan tanpa mesin juga dilakukan pada bulan itu. Masalah terbesar yang dihadapi adalah pada pusat gravitasi yang diatasi dengan “counterweight”, dengan menata ulang posisi mesin dan roda pendaratan. Roda pendaratannya saat itu masih belum dapat ditarik masuk. Hasil penerbangan awal itu menunjukkan "ziemlich fertigen Eindruck", artinya terlihat siap. Uji terbang kemudian dihentikan karena keterbatasan bahan bakar yang pada saat itu diutamakan untuk pesawat penarik Bf 110. Setelah Me 263 bukan lagi menjadi bagian Führernotprogramm (Führer's Emergency Programme), semakin sulit bahan yang diperoleh untuk pengembangan pesawat ini. Pada saat itu, pesawat ini tidak masuk fase produksi, tetapi pengembangan tetap diijinkan dilakukan. V2 dan V3 belum siap saat itu. V2 sudah mempunyai roda pendaratan yang dapat ditarik masuk dan V3 sudah dilengkapi dengan persenjataan. Sebulan kemudian, V1 dan V2 dipasangi mesin HWK 109-509C yang mempunyai dua ruang pembakaran, yang mengatasi masalah pusat gravitasi. Mereka tidak pernah terbang dengan mesinnya sendiri, tetapi hanya sebagai glider. Pada April, Amerika merebut tiga purwarupa dan desain pesawat ini. V2 hancur dan yang lainnya dibawa ke AS. Sisanya dibawa Rusia dan menjadi dasar pembuatan pesawat interseptor Mikoyan-Gurevich I-270. Spesifikasi (Me-263 V1): General characteristics •Crew: 1 •Length: 7.83 m (25 ft) •Wingspan: 9.50 m (31 ft 2 in) •Height: 3.17 m •Wing area: 17.80 m² (191.59 ft²) •Empty weight: 2,105 kg (4,640 lb) •Max takeoff weight: 5,150 kg (11,354 lb) •Powerplant: 1× Walter HWK 109-509C-3 rocket, 19.61 kN (4,410 lb) Performance •Maximum speed: 880 km/h (at 14,000 m) •Service ceiling 14,000 m (45,212 ft) •Rate of climb: 750 m/sec •Endurance:15 minutes at 11,000 m (36,090 ft) Armament •2 x 30 mm MK 108 cannon in wing roots 83.Messerschmitt Me 329 Role: Zerstorer Manufacturer: Messerschmitt Status: Design Primary user: Luftwaffe Number built: 0 Developed from: Messerschmitt Me 265 Messerschmitt Me 329 adalah proyek desain untuk pesawat tempur berat dan pesawat serang yang dikembangkan oleh Messerschmitt di akhir PD II. Pesawat ini merupakan kompetitor suksesor Me 410. Seperti Me 265, Me 329 menggunakan desain sayap terbang canggih. Sentuhan canggih lainnya termasuk tempat duduk tandem bagi pilot dan navigator di dalam kanopi gelembung, dan sebuah senapan dengan kendali remote di ekor. Walaupun desainnya yang futuristik, pengembangannya hanya mendapat prioritas sangat rendah, dan walaupun desain glider skala penuhnya diuji pada musim dingin 1944/45, proyek ini dibatalkan pada awal 1945. Specifications General characteristics •Crew: 2 •Length: 7.715 m () •Wingspan: 17.50 m () •Height: 4.74 m () •Wing area: 55.00 m2 () •Empty weight: 6,950 kg () •Loaded weight: 12,150 kg () Performance •Maximum speed: 685 km/h at 7,000 m •Range: 2,520 km () •Service ceiling 12,500 m () Armament •2xMG151/20, •4x MK 108, •1x MK 114 forward firing in fuselage nose •1x MG151/20 cannon rearward-firing •internal bomb load of up to 1,000 kg | |
| |
| KaskusAd - Create an KasAD / Buat Iklan KasAD |
| | #102 |
| kaskus maniac UserID: 587331 Join Date: Nov 2008 Location: Di atas Bumi Posts: 4,254 | 84.MIKOYAN & GUREVICH Mig Pertama Non-Komunis Biro Desain A. Mikoyan and G. Gurevich berdiri pada 1939, masih beroperasi dengan nama MAPO "MiG" sebagai bagian dari organisasi MiG “MAPO-M”, walaupun Gurevich pensiun pada awal 1960an dan Mikoyan wafat pada 9 Desember 1970. MiG-1 dengan mesin Am-35 diproduksi pada 1940-1941; mengembangkan MiG-3 dan diproduksi hingga 1942. Pesawat jet pertama yang dibuat adalah MiG-9 dengan mesin kembar RD-20 (BMW 003A), terbang pertama kali pada 24 April 1946. Desain sayap tertekuk MiG-15 merupakan tiruan dari Rolls-Royce Nene yang diperkenalkan pada 1947, dibuat di bawah lisensi di Cekoslovakia dan Polandia. Diikuti sekitar 9.000 MiG-17, dengan sayap yang didesain ulang, diproduksi antara 1950-1957. MiG-19 dengan mesin kembar Mikulin AM-5 terbang pada 1953, dibuat di bawah lisensi di Cekoslovakia, Polandia dan China. Tersingkir oleh MiG-21 yang bersayap delta, beroperasi dari 1959 dan ketika dibuat di India, pesawat ini merupakan pesawat Rusia pertama yang dibuat dinegara non-komunis. Setelah ANPK “MiG”, diberi nama dari A.I. Mikoyan Aviation Scientific- Production Complex, memproduksi MiG-23 (4.278 dibuat antara 1969-1985, juga dibuat di India) dan MiG-27 (lebih dari 900 dibuat antara 1973-1983). MiG-25 pesawat tempur “variable geometry” dan “ground-attack”, pesawat intai dan interseptor (dibuat sekitar 1.200 sampai 1985) dan MiG-31 pesawat interseptor jarak-jauh (dibuat sekitar 400 pesawat mulai 1983). |
| |
| | #103 |
| kaskus maniac UserID: 587331 Join Date: Nov 2008 Location: Di atas Bumi Posts: 4,254 | 85.Mikoyan/Gurevich MiG-1 Desain pesawat pertama dari OKB (Experimental Construction Bureau) yang masuk ke fase produksi diajukan oleh Artem I Mikoyan dan Mikhail Y Gurevich (singkatan “MiG” diambil dari kedua nama tersebut), MiG-1 adalah pesawat interseptor altitude-tinggi di bawah pengkodean OKB's Izdeliye (Product). Juga mempunyai pengkodean militer sebagai I-200. Purwarupa pertama dari tiga, diterbangkan pada 5 April 1940, menghasilkan kecepatan 648,5 km/jam pada jarak 6900m pada tanggal 24 Mei. Purwarupa kedua dan ketiga terbang pada 9 Mei dan 6 Juni 1940 secara berurutan, pengujian pabrik dan negara dilakukan secara paralel, yang selesai pada 25 Agustus dan selanjutnya pada 12 September 1940. MiG-1 bermesin Mikulin AM-35A yang menghasilkan tenaga 1.350hp dan membawa persenjataan yang terdiri dari satu senapan USB 12.7mm dan dua 7.62mm ShKAS. Manuverabilitas dan pengendalian sangat kurang memadai, stabilitas longitudinal dan respon kontrol buruk dan program desain ulang terhadap 100 pesawat dari batch produksi pertama selesai pada 1940. Delapan pesawat pertama mempunyai kanopi kokpit yang dapat dibuka ke samping, sementara produksi selanjutnya dibuka dengan cara digeser ke belakang. MiG-1 dikirim ke resimen VVS pada April 1941, yang pada waktu ini, MiG-1 mulai digantikan oleh adanya produksi MiG-3. Specifications (Mikoyan-Gurevich MiG-1) General characteristics •Crew: One •Length: 8.16 m (26 ft 9 in) •Wingspan: 10.20 m (33 ft 5 in) •Height: 2.62 m (8 ft 7 in) •Wing area: 17.5 m² (188 ft²) •Airfoil: Clark YH •Empty weight: 2,602 kg (5,736 lb) •Loaded weight: 3,099 kg (6,832 lb) •Max takeoff weight: 3,319 kg (7,317 lb) •Powerplant: 1× Mikulin AM-35A liquid-cooled V-12, 1,007 kW (1,350 hp) Performance •Maximum speed: 657 km/h (410 mph) •Range: 580 km (362 mi) •Service ceiling 12,000 m (39,400 ft) •Rate of climb: 16.8 m/s (3,306 ft/min) •Wing loading: 177 kg/m² (36 lb/ft²) •Power/mass: 0.32 kW/kg (0.20 hp/lb) Armament •1 x 12.7 mm BS machine gun •2 x 7.62 mm ShKAS machine guns |
| |
| | #104 |
| kaskus maniac UserID: 587331 Join Date: Nov 2008 Location: Di atas Bumi Posts: 4,254 | 86.Mikoyan/Gurevich MiG-3,1940 Role: Fighter Manufacturer: Mikoyan-Gurevich First flight: Late October, 1940 Introduced: December 20, 1940 Status: Withdrawn Primary user: Soviet Air Force Mikoyan-Gurevich MiG-3 (Russian: Микоян и Гуревич МиГ-3) adalah pesawat tempur Soviet pada masa PD II. Pesawat ini dikembangkan dari MiG-1 oleh OKO (opytno-konstrooktorskiy otdel – Departemen Desain Eksperimental) di zavod (factory) No.1 untuk memperbaiki masalah yang ada pada masa pengembangan dan pengujian MiG-1. Pengembangan Mikoyan and Gurevich melakukan perubahan besar pada desain MiG-1 yang dilakukan pada Central Aero and Hydrodynamtics Institute (TsAGI). Perubahan ini termasuk: •Menggeser mesin ke depan sejauh 4 inci (100mm) yang meningkatkan stabilitas. •Meningkatkan panel sayap dihedral bagian luar sebanyak satu derajat yang juga meningkatkan stabilitas. •Pengenalan radiator air baru (OP-310), yang memungkinkan penambahan bahanbakar sebanyak 55 galon (250 L). •Penambahan sebuah tank oli tambahan di bawah mesin. •Membuat ventilasi dan pipa pengeluaran gas ke dalam tank bahan bakar untuk mengurangi kebakaran jika tertembak. •Menambahkan lapis baja setebal 8mm dubelakang pilot (pada versi selanjutnya menjadi 9mm). •Pelurusan intake udara supercharger. •Penguatan roda pendaratan utama. •Penambahan ukuran roda utama menjadi 25.5"x 7.87" (650mm x 200mm). •Pengembangan kanopi, yang meningkatkan visibilitas pilot ke arah belakang dan kemungkinan pemasangan rangka di belakang pilot untuk radio RSI-1 (yang kemudian diupgrade menjadi RSI-4). •Desain ulang panel instrumental. •Upgrade pembidik senapan PBP-1 menjadi PBP-1A. •Penambahan amunisi untuk senapan ShKAS menjadi 750 peluru per senapan. •Penambahan hardpoints di bawah sayap yang mampu membawa bom seberat 485 lbs (220kg), kontainer spray atau 8 roket RS-82. Pesawat pertama yang telah dimodifikasi dengan perubahan tersebut adalah I-200 no.04, yang merupakan purwarupa keempat dari I-200, yang kemudian menjadi MiG-1. Pesawat ini terbang pertama kali pada akhir Oktober 1940. Setelah sukses dengan penerbangan pertamanya ini, pesawat ini dikirim ke VVS (Voyenno-voz-dooshnyye seely - Military Air Forces) untuk melakukan pengujian negara. Selama pengujian, NKAP (Narodnyy komissariat aviatsionnoy promyshlennosti - People's Ministry of the Aircraft Industry) mengumumkan bahwa tiga zavod (pabrik) akan membuat MiG-3 dengan total 3.600 pesawat pada 1941. Sejarah Operasional Produksi pertama MiG-3 mulai dilakukan pada 20 Desember 1940. Pada maret 1941, setiap hari dapat diproduksi 10 pesawat jenis ini. Setelah itu terjadi pertempuran antara pesawat ini dengan sepasang pesawat intai Junkers Ju 86 milik Jerman yang akhirnya memulai permusuhan kedua negara. Pada saat Operation Barbarossa, lebih dari 1.200 MiG-3 dikirim. Selama pengujian awal dari pesawat produksi, pesawat ini ternyata lebih inferior dari pada MiG-1 karena berat dan konsumsi bahan bakar yang terlalu boros. Akhirnya Mikoyan and Gurevich melakukan modifikasi sehingga terbukti MiG-3 dapat terbang hingga 1000 km. Akan tetapi bukan hanya itu saja masalah yang muncul selama pengoperasian pesawat ini. Beberapa MiG-3 mengalami gangguan selama pengoperasian di ketinggian tinggi karena tekanan bahan bakar dan oli. Kemudian pompa bahan bakar dan oli diperkenalkan untuk mengatasi permasalahan ini. Setelah lebih dari 2 tahun MiG-3, beberapa perubahan dilakukan lagi untuk produksi, termasuk penggunaan senapan mesin UBS dan meriam ShVAK. Sehubungan dengan kondisi peperangan dengan Jerman, MiG-3 dipaksa dipakai untuk peran ketinggian rendah dan penyerangan-darat, tetapi terlihat sekali kelemahannya dan dibatalkan untuk peran ini. Walaupun dengan banyak kelemahan MiG-3, Alexander 'Sasha' Pokryshkin, pemimpin Soviet kedua selama perang dengan 59 kemenangan resmi, melakukannya kebanyakan ketika menerbangkan MiG-3. Varian Selama sisa masa perang, Mikoyan and Gurevich tetap melanjutkan untuk pengembangan MiG-3 yang memicu pengembangan seri purwarupa pesawat yang lebih besar dan lebih kuat, I-220 dan I-225. Ada beberapa usaha untuk mengganti mesin pesawat ini dengan mesin yang sebenarnya didesain untuknya, AM-37. Pesawat ini diberi nama MiG-7, tetapi produksinya terhenti. Usaha terakhir yaitu dengan mesin radial Shvetsov ASh-82, mesin yang sama untuk membuat pesawat Lavochkin La-5 dari LaGG-3. Purwarupanya diberi nama I-210 dan I-211, dan hasilnya cukup sukses dengan nama MiG-9. Beberapa MiG-9 diuji menggunakan mesin Pratt & Whitney R-2800-63. Dua purwarupa terakhir yaitu I-230 dan I-231, dengan memakai sistem yang sama dengan MiG-3 orisinil dan mesinya lebih ringan, tetapi AU Soviet tidak tertarik. MiG-3: Pesawat tempur interseptor kursi-tunggal, bermesin piston Mikulin AM-35A dengan tenaga 1,350-hp (1007-kW). I-210: Purwarupa MiG-3 bermesin piston radial Shvetsov ASh-82, juga dikenal sebagai MiG-3-82. I-211: Purworupa MiG-3 dengan mesin piston radial Shvetsov. MiG-3U: Merupakan purwarupa MiG-3 lain, dengan bermesin piston Mikulin AM-35A dengan tenaga 1,350-hp (1007-kW). Specifications (Mikoyan-Gurevich MiG-3) General characteristics •Crew: One •Length: 8.25 m (27 ft 1 in) •Wingspan: 10.20 m (33 ft 6 in) •Height: 3.50 m (11 ft 6 in) •Wing area: 17.44 m² (188 ft²) •Airfoil: Clark YH •Empty weight: 2,699 kg (5,965 lb) •Loaded weight: 3,355 kg (7,415 lb) •Powerplant: 1× Mikulin AM-35A liquid-cooled V-12, 993 kW (1,350 hp) Performance •Maximum speed: 640 km/h (412 mph) •Combat range: 820 km (510 miles) •Service ceiling 11,500 m (37,700 ft) •Rate of climb: 14.7 m/s (2,890 ft/min) •Wing loading: 192 kg/m² (39.4 lb/ft²) •Power/mass: 0.30 kW/kg (0.18 hp/lb) Armament •1x 12.7 mm UBS machine gun •2x 7.62 mm ShKAS machine guns. •Weight of round 1.44 kg (3.17 lb). The UBS fired through the spinner hub at 1,050 rpm and used high explosive PETN ammunition. Some MiG-3's had 2 UBK guns under the wings, but this negatively affected flight performance. •2x 100 kg (220 lb) bombs, 2 spray containers for poisons, gas or flammable liquids or 6x 82 mm RS-82 rockets |
| |
| | #105 |
| 87.Mikoyan/Gurevich I-210,1941 Pada akhir 1941, seri produksi MiG-3 telah dihentikan secara bertahap setelah keputusan untuk menghentikan pengembangan mesin AM-35A (prioritas diberikan untuk pengembangan mesian AM-38 untuk IL-2 shturmovik), sebuah usaha telah dilakukan untuk mengadaptasikan airframe dasar dengan mesain radial berpendingin air 14 silinder Shvetsov M-82A bertenaga 1.700hp. Pesawat ini diberi kode I-210, yang juga diberinama tidak resmi MiG-3M-82, pesawat pertama dari lima airframe dengan mesin baru teah terbang pada Desember 1941. Mesin M-82A hanya mempunyai berat 20 kg lebih dari AM-35A, tetapi 38cm lebih lebar, pembuatan bodi pesawat baru perlu dilakukan untuk mengatasi hal ini. Persenjataannya terdiri dari tiga senapan 12.7mm. Rencana disiapkan untuk memulai produksi pesawat ini dengan kode MiG-9, tetapi pengujian terbangnya menunjukkan masalah serius pada gaya tarik (daya dorong)-nya, getaran ekor parah dan kesulitan dalam pengendalian pesawat. Walaupun hasil tes pabrik mengecewakan, pesawat pertama yang dilengkapi dengan dua senapan 7.62 mm tambahan dikirim ke garis depan Kalinin. Sementara itu, TsAGI melakuan test tunnel skala penuh terhadap pesawat ini dengan hasil pesawat I-211. SpecificationP: I-210 Crew: 1 Dimensions Length, m: 8.078 Wing span, m: 10.2 Wing area, m²: 17.44 Height, m: 3.84 Weight, kg Empty weight: 2762 Maximum takeoff weight: 3382 Fuel, kg: 360 Powerplant Engine: М-82 Power, hp: 1,700 Performance Speed, km/h: maximum: 565; at altitude, m: 6150 Time to level 5,000 m, min: 6.7 Service ceiling, m: 8,700 | |
| |
| | #106 |
| 88.Mikoyan/Gurevich DIS (MiG-5),1941 Role: Escort fighter Manufacturer: Mikoyan-Gurevich First flight: 1941 Status: Cancelled in 1942 Primary user: Soviet Air Force Mikoyan-Gurevich DIS (Russian: Дальний истребитель сопровождения - "pesawat tempur kawal jarak-jauh") adalah sebuah purwarupa pesawat tempur Soviet pada Perang Dunia II. Dari purwarupa ini juga diharapkan dapat dikembangkan versi pesawat intai dan bomber, tetapi rencana ini tidak pernah terwujud. MiG DIS mempunyai konstruksi mesin campuran rapi dari mesin-kembar dan mesin berekor-kembar. Hanya dua pesawat dibuat. Pesawat pertama, dikembangkan dengan kode T, bermesin Mikulin AM-37. Pesawat ini terbang pertama kali pada akhir 1941 dan menunjukkan performa bagus pada saat uji terbang. Pesawat kedua IT bermesin Shvetsov M-82F selesai dibuat pada Oktober tahun berikutnya, tetapi uji terbang gagal dilakukan karena proyek dibatalkan. Walaupun dengan performanya yang menjanjikan, tetapi NKAP merasa kemampuan dan performa pesawat ini terlalu similar/sama dengan Petlyakov Pe-2 yang sedang dalam masa produksi. Specifications (T) General characteristics •Crew: 1 •Length: 10.87 m (35 ft 8 in) •Wingspan: 15.10 m (49 ft 6 in) •Height: 3.40 m (11 ft 2 in) •Wing area: 38.9 m² (419 ft²) •Empty weight: 5,446 kg (12,006 lb) •Loaded weight: 7,605 kg (16,731 lb) •Max takeoff weight: 8,000 kg (17,600 lb) •Powerplant: 2× Mikulin AM-37 V-12 engines, 1,045 kW (1,400 hp) each Performance •Maximum speed: 610 km/h (378 mph) •Range: 2,280 km (1,415 mi) •Service ceiling 10,900 m (35,760 ft) •Rate of climb: 15.2 m/s (2,980 ft/min) •Wing loading: 196 kg/m² (40 lb/ft²) •Power/mass: 0.27 kW/kg (0.17 hp/lb) Armament •1x 23 mm VYa cannons, 200-300 rounds •2x 12.7 mm BS machine guns, 300-600 rounds/gun •4x 7.62 mm ShKAS machine guns, 1,000-1,500 rounds/gun | |
| |
| | #107 |
| 89.Mikoyan/Gurevich I-230 (MiG-3U),1943 Dengan tujuan utama untuk meningkatkan performa aerodinamis dari desain MiG-3, OKB mulai melakukan pengembangan di akhir 1941 dari pesawat tempur yang diberi kode D. Pesawat ini kemudian dikenal secara resmi sebagai I-230, dan selanjutnya menjadi MiG-3U, huruf U ini berasal dari uluchshenyi (dikembangkan). Pesawat ini pertama kali terbang pada Agustus 1942. Bodi pesawat MiG-3 utamanya dibuat dari pipa baja yang dilapisi dengan duralumin, tetapi pada I-230 berasal dari kayu dengan sedikit logam. Sebagai perbandingan dengan MiG-3, bodi pesawat ini lebih pancang 37 cm, tetapi mesin AM-35A dan sayapnya tetap dipertahankan. Persenjataannya terdiri dari dua senapan SP-20 (ShVAK) 20mm yang terpasang di atas mesin. Purwarupa keduanya berbeda karena mempunyai area sayap yang lebih besar 18m persegi dan lebarnya 11m. Performanya bagus selama ujicoba pabrik dan negara, tetapi tidak mungkin dilanjutkan ke fase produksi tanpa alasan yang jelas. Specification: WEIGHTS Take-off weight 3285kg; 7242lb Empty weight 2612kg; 5759lb DIMENSIONS Wingspan 10.20m; 33ft 6in Length 8.62m; 28ft 3in Wing area 17.44m2; 187.72sq ft PERFORMANCE Max. speed 660 km/h; 410 mph Range 1350 km; 839 miles | |
| |
| 30-11-2008, 12:38 PM | #108 |
| 90.Mikoyan-Gurevich I-211 History I-211 adalah pesawat turunan langsung dari MiG-3. Di akhir 1941, keputusan dibuat untuk mengganti mesin Mikulin AM-35A pada MiG-1 dan MiG-3. Team desain MiG segera membuat penggantinya, menggunakan teknologi airframe yang sama dengan pendahulunya. Perbedaan utama dari pendahulunya adalah penggunaan mesin radial Shvetsov ASh-82. Dalam rangka mengakomodasi besar/lingkar mesin radial, perubahan dan modifikasi dibutuhkan pada bagian depan bodi pesawat. Purwarupa pertama, MiG I-210 terbang pada awal 1942, tetapi pada awal performanya tidak sebaik MiG-3. Purwarupa selanjutnya I-211, dengan pengembangan aerodinamik di bagian mesin, kokpit dan ekor telah meningkatkan performa. Akan tetapi pesawat Lavochkin La-5 lebih dipilih untuk masuk produksi dari pada pesawat ini. Hanya beberapa MiG I-211 yang dibuat sebelum produksinya dihentikan karena dipilihnya La-5. Dalam beberapa sumber, segera setelah PD II, MiG I-211 disebut dengan MiG-5. Kode MiG-5 adalah versi produksi pengganti dari MiG DIS, pesawat purwarupa mesin ganda yang tidak masuk produksi. Akronim DIS berasal dari Dalnij Istrebitel Soprovozhdenya atau pesawat kawal jarak jauh. Kesimpulan bahwa MiG-5 potensial untuk diproduksi didukung oleh R. A. Belyakov dalam bukunya, MiG – Fifty Years of Secret Aircraft Design. Belyakov adalah anggota Biro Desain MiG pada awal 1940an dan merupakan Desainer Umum untuk Biro Desain MiG selama lebih dari dua dekade setelah pensiunnya Mikoyan pada 1970. istirahat bentar da cape gw | |
| |
| | #109 |
| 91.Mikoyan/Gurevich I-231,1943 Sebuah airframe ketiga I-230 diselesaikan pada awal 1943 dengan mesin tipe Vee 12 silinder Mikulin AM-39 bertenaga 1800 hp. Selain ekornya yang lebih rendah 20 cm, pesawat ini pada dasarnya sama dengan I-230 yang pertama dan mempertahankan persenjataan yang sama yaitu dua senapan tersinkronisasi. Pesawat purwarupa ini diberi kode resmi I-231, dan tertulis bahwa setelah uji coba pabrik selesai mengalami kecelakaan saat pendaratan. Akhirnya pengembangan dihentikan. Performa pesawat ini lebih baik dari pada airframe sebelumnya, tetapi mesinnya gagal untuk masuk tahap produksi sehingga pesawat ini juga gagal diproduksi masal dan hanya sebaga pesawat eksperimental. Pesawat ini merupakan airframe terakhir yang seukuran dengan MiG1/I-200. Pengembangan lain memakai mesin yang lebih kuat dan ukuran pesawat yang lebih besar. Specification WEIGHTS: Take-off weight: 3287 kg; 7247 lb Empty weight: 2583 kg; 5695 lb PERFORMANCE Max. speed: 707 km/h; 439 mph Range: 1350 km; 839 miles | |
| |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar